Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan pada media differensial atau selektif, kemudian koloni kuman diinokulasikan pada media uji biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji biokimia walaupun sebenarnya masih banyak lagi media yang dapat digunakan. Uji biokimia yang paling sering digunakan antara lain :
1. Uji Indol
Media
yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk mengetahui apakah kuman mempunyai
enzim triptophanase sehingga kuman tersebut mampu mengoksidasi asam
amino triptophan membentuk indol. Adanya indol dapat diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil amino bensaldehid.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada
permukaan biakan,
artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari
triptophan sebagai sumber
karbon.
Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya
bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon.
Asam
amino triptophan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada
protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh
mikroorganisme.
2. Uji MR
Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan untuk
mengetahui adanya fermentasi asam campuran (metilen glikon).
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah
methyl red 1%
Positif (+) : Terjadi perubahan warna
media menjadi merah setelah ditambahkan methyl
red 1%. Artinya bakteri
menghasilkan asam campuran (metilen glikon) dari
proses fermentasi
glukosa yang terkandung dalam media MR.
3. Uji VP
Media yang dipakai adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan
untuk mengetahui pembentukan asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil
fermentasi glukosa.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan α
naphtol 5% dan KOH 40%.
Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan α naphtol
Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan α naphtol
5% dan KOH 40%, artinya hasil akhir fermentasi
bakteri adalah asetil metil
karbinol (asetoin).
4. Uji Citrat
Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru.
Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru. Artinya
Negatif (-) : Tidak terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru. Artinya
bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permease
yaitu enzim spesifik yang
membawa sitrat ke dalam sel. Sehingga kuman
tidak menggunakan citrat
sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon
Positif (+) : Terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi
biru, artinya kuman
menggunakan citrat sebagai salah satu/satu-satunya
sumber karbon.
5. Uji Motilitas
Media
yang dipakai adalah media yang bersifat semi solid dengan kandungan
agar-agar 0,2-0,4%. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui gerak
kuman, bisa memakai media MO (Motilitas Ornitin) atau SIM (Sulfida Indol
Motility). Pada media SIM selain untuk melihat motilitas bisa juga untuk
test indol dan pembentukan H2S.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar hanya pada
Negatif (-) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar hanya pada
bekas tusukan inokulasi.
Positif (+) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar
Positif (+) : Terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar
inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari
bakteri yang
diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki
flagel.
Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman mempunyai enzim urease yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak. Media urea berisi indikator phenol red.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya
kuman tidak memecah urea membentuk amoniak.
Positif (+) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya
kuman memecah urea membentuk amoniak.

7. Tes TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam.
Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan
sukrosa berada di bagian lereng. Selain menggunakan media TSIA dapat
pula digunakan media KIA (Kligers Iron Agar), bedanya adalah pada media
KIA hanya berisi 2 macam karbohidrat yaitu glukosa dan laktosa.
Interpretasi Hasil :
a. Hanya memfermentasi glukosa : Bila pada dasar (butt) media
berwarna kuning (bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna merah
(bersifat basa) → Al/Ac atau K/A
b. Memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt) media
berwarna kuning (bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna kuning
(bersifat asam) → Ac/Ac atau A/A
c. Tidak memfermentasi semua karbohidrat : Bila pada dasar (butt)
media berwarna merah (bersifat basa) dan lereng (slant) berwarna merah
(bersifat basa) → Al/Al atau K/K Fermentasi pada TSIA juga disertai
dengan pembentukan gas CO2 yang dapat dilihat dari pecahnya dan
terangkatnya agar.
Media TSIA juga dapat digunakan untuk mengetahui
pembentukan H2S yaitu melihat apakah kuman memfermentasi metionin dan
sistein (Asam amino yang mempunyai gugus S). Pada media TSIA terdapat
asam amino metionin dan sistein, jika kuman memfermentasi kedua asam
amino ini maka gugus S akan keluar dan gugus S akan bergabung dengan H2O
membentuk H2S. Selanjutnya H2S bergabung dengan Fe2+ membentuk FeS
berwarna hitam dan mengendap.
8. Uji Gula-Gula (Glukosa, Laktosa, Maltosa, Manitol, Sukrosa)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman memfermentasi masing-masing gula diatas membentuk asam. Media gula-gula ini terpisah dalam 5 tabung yang berbeda dan media yang digunakan adalah masing-masing gula dengan konsentrasi 1% dalam pepton. Masing-masing gula ditandai dengan tinta pada tutup kapas yang berbeda-beda. Untuk glukosa tidak berwarna, laktosa berwarna ungu, maltosa berwarna merah, manitol berwarna hijau, dan sukrosa berwarna biru. Didalam media gula-gula ditambahkan indikator phenol red.
Interpretasi Hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya
kuman tidak memfermentasi gula
Positif (+) : Terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya kuman
memfermentasi gula membentuk asam
Positif + gas (+g) : Terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya
kuman memfermentasi gula membentuk asam dan gas. Gas yang
diperhitungan minimal 10% dari tinggi tabung durham
Hai, boleh minta info buku atau literatur nya apa aja ya untuk penjelasan diatas, bukan gak percaya, tapi memang butuh untuk belajar juga.
BalasHapusDan ulasan diatas membantu banget. Ty
trimakasih ilmunya :)
BalasHapusKalau hasil uji TSIA lereng warna kuning butt warna merah (+/-) itu gmn ya? kan tdk ada diteori?
BalasHapusBerarti bakteri memfermentasi laktosa dan sakarosa tetapi tidak memfermentasikan glukosa
HapusThanks for infonya.
BalasHapusUji positif dari termokimia ada ga
BalasHapusUji positif dari termokimia ada ga
BalasHapusBisa minta literartu atau daftar pustakanya gak ya? Makasih
BalasHapusBerarti dia hanya memfermentasikan karbohidrat glukosa saja. Berarti A/K atau asam/ kalis.
BalasHapusSetauu sayaa si gituu
Anak Thamrin mana suaranya awokwokwok
BalasHapusbagus banget, enak bacanya, mudah dimengerti, sangat membantu terimakasih
BalasHapusSangat bermanfaat terimakasih min
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus